Cerpen oleh: Williya Meta
ALIM
(ALTERNATIF MASA DEPAN)
Mak Tiun mondar-mandir tak karuan. Napasnya menjadi sesak, jantungnya berdetak kencang. Mulutnya komat-kamit memilah-milah kata yang tepat untuk diutarakannya sebentar lagi. Sesekali diliriknya Alim yang sedang belajar di meja rotan reot di sudut ruangan. Cahaya Cimporong[1] yang meliuk-liuk diterpa angin malam membuat pantulan bayangan Mak Tiun ke dinding mengecil-besar. Alim merasa terganggu dengan bayangan itu. Ia menoleh ke belakang, lalu pertanya sopan.