Selamat Datang di blog Williya Meta "Bidadari Bulan Hijau"
.

2 Cerpen; Perahu Tulis

Rabu, 14 September 2011 Label:

Cerpen ini terpilih menjadi Pemenang Utama di
SAYEMBARA PENULISAN CERPEN REMAJA TINGKAT PROVINSI SUMATRA BARAT TAHUN 2011 
(diselenggarakan oleh Balai Bahasa Padang)


PERAHU TULIS
oleh: Williya Meta

“Ke mana Saogo, Ina[1]? Mengapa sejak tadi tak tampak batang hidungnya?” Tanya Sababalat pada ibunya.
“Aih, tak tahukah kau perangai baru anak kau itu? Jam segini tak usah pula kau tanya padaku keberadaannya. Kau naiklah ke teras atas. Di sana kau akan menemuinya” jawab Ina Bani santai.
Sababalat terheran mendengar jawaban ibunya. “Memangnya apa yang dilakukannya di sana?” Tanya Sababalat penasaran. Ia menghentikan kunyahan nasi dan gerakan teratur tangannya dari piring ke mulut.
“Kalau siang begini, dia belajar dengan Pitoha, anak Pak Lurah itu. Kalau malam, saat kau melaut, dia belajar sendiri mengulang pelajaran baru yang didapatnya dari Pitoha,” jelas wanita tua itu.

 
Williya Meta © 2010 | Blog Dirancang Oleh www.pandani.co.cc | web Design 07 Juni 2011