Selamat Datang di blog Williya Meta "Bidadari Bulan Hijau"
.

0 Cerpen; ALIM (Alternatif Masa Depan)

Selasa, 31 Mei 2011 Label:

Nominasi 2 Lomba Cerpen Tingkat Mahasiswa se-Indonesia
Cerpen oleh: Williya Meta


ALIM
(ALTERNATIF MASA DEPAN)

Mak Tiun mondar-mandir tak karuan. Napasnya menjadi sesak, jantungnya berdetak kencang. Mulutnya komat-kamit memilah-milah kata yang tepat untuk diutarakannya sebentar lagi. Sesekali diliriknya Alim yang sedang belajar di meja rotan reot di sudut ruangan. Cahaya Cimporong[1] yang meliuk-liuk diterpa angin malam membuat pantulan bayangan Mak Tiun ke dinding mengecil-besar. Alim merasa terganggu dengan bayangan itu. Ia menoleh ke belakang, lalu pertanya sopan.

0 Cerpen; Surat Cinta untuk Bunda

Label:



*Cerpen ini meraih Juara II Lomba MSCB 2009 di IAIN Imamm Bonjol Padang dalam rangka ‘MEMPERINGATI HARI IBU’


*Juga telah dimuat di Harian Singgalang edisi Minggu, 26 Desember 2010





Cerpen


Oleh: Williya Meta





Surat Cinta untuk Bunda








Padang, Desember 2009


Assalamualaikum  Bunda....


            Ghumaisya yakin, suatu hari Bunda pasti akan bongkar semua isi kamarku dan merapikannya. Mungkin menyatukan semua barang-barang pribadiku ke dalam satu kardus atau membingkai foto terakhirku saat mendaki Merapi. Dan pasti Bunda juga akan menggulung kasurku seperti kebiasan Bunda saat aku tidak di rumah, karena memang kasur itu tak akan lagi kutempati. Tak akan pernah lagi! Itulah sebabnya sengaja kuletakkan surat ini di bawah kasur karena aku yakin Bunda pasti akan menemukannya juga. Ingin sekali rasanya kuberikan surat ini langsung ke tangan Bunda, tapi aku tak sanggup jika harus melihat Bunda menangis di hadapanku lagi. Sudah cukup Bunda menangis karena ulahku, aku tak ingin melihat air mata Bunda.  Setidaknya, tidak di hadapanku!



            Bunda sayang....


            Tak perlu lagi rasanya kuungkit semua derai cinta yang telah tercurah untukku sejak menghidup udara dunia ini. Bahkan,

0 Cerpen; Epilog Sebuah Perjuangan

Label:

Terbit di: Suara Kampus
Cerpen oleh: Williya Meta

Epilog Sebuah Perjuangan

SMA 01 Nusantara, April 2010

Hiruk pikuk di sekolah siang ini, sangat memekakkan telinga. Teman-temanku bersorak-sorai kegirangan setelah membuka amplop putih yang disalamkan langsung oleh Kepala Sekolah pada mereka. Dalam amplop itu terdapat secarik kertas pengumuman kelulusan pasca Ujian Nasional (UN). Konon, 100% siswa-siswi SMA 01 Nusantara lulus dengan menyandang nilai tertinggi di Sumatra Barat. “Wow... Prestasi yang sangat gemilang.” Setidaknya begitulah decak kagum bagi orang yang mengetahui prestasi sekolah ini.
Riuh sekali. Gelak tawa menggema di seluruh pelosok sekolah. Ada juga yang berlari-lari seraya membentangkan tangannya lebar-lebar sambil berteriak kegirangan. Sesekali rentangan tangan itu diubah bentuknya, kadang berat ke sebelah kanan, kadang sebelah kiri. Teriakan pun tak beraturan ritmenya. Bahkan melodi kata yang dilontarkan, bercampur baur.
Amak... Den lulus ah...”

 
Williya Meta © 2010 | Blog Dirancang Oleh www.pandani.co.cc | web Design 07 Juni 2011