Selamat Datang di blog Williya Meta "Bidadari Bulan Hijau"
.
Selasa, 29 November 2011 Label:


Sajak-sajak di Bulan Penghujan
Oleh: Williya Meta


Sajak 1
Hujanku, telah hilang!
Mengikuti arakan awan,
dan begitu saja, aku ditinggalkan...

Adakah yang cakap menerjemahkan sakit? 
Secakap ia menafsirkan bahagia?
Adakah yang lebih menyedihkan, melebihi kehilangan?

*— di Kamar Hijau, Remah-remah Hujan di Redupnya Bulan, 24 Oktober 2011


Sajak 2
Percuma saban hari kau menyantap hidup, kalau sampai kini kau tak pandai membaca.
Ayo, baca! Baca! Baca! Baca, Aku!
Jika tak jua bisa, setidaknya kau bisa meng-eja, Bodoh!
R-I-N-D-U

Masih belum juga kau bisa membaca? 



Sajak 3
Bosan aku berkalang darah, meremuk-diredam hati nelangsa.
Pada bulan tak henti kulempar tanya, pada putaran mana harus kuhentikan kisah luka.

Hey, kau! Ya, Kau, yang duduk manis di bibir bulan, dikatup semesta alam.
Enyah Kau dari lingkaran, atau kubunuh saja kau, Jalang!?
Aih, lakon apa lagi yang harus kita perankan, Kawan?
. — di Bawah Temaram Bulan, di Ruang Dilema. 29 November 2011

0 komentar:

 
Williya Meta © 2010 | Blog Dirancang Oleh www.pandani.co.cc | web Design 07 Juni 2011