Karena tanggal 31 Desember 2011 jatuh pada
hari libur tidak ada transaksi di pasar, maka transaksi terakhir di pasar emas
dunia untuk 2011 adalah bersamaan dengan ditutupnya pasar New York tanggal 30
Desember 2011 sore hari atau pagi ini waktu Indonesia. Harga emas dunia ditutup
pada harga US$ 1,568/Ozt , dan harga Dinar ditutup pada angka Rp 2,170,891.
Dengan angka penutupan seperti ini, apakah investasi Dinar atau emas masih
menguntungkan sepanjang tahun 2011 ?
Jawabannya tergantung kapan Anda mulai
investasinya dan dari mana asal uangnya. Bila Anda sudah mulainya setahun lalu,
maka investasi Dinar Anda memberikan kisaran hasil 23 % atau bila dipotong
selisih harga jual dan harga beli 4 % (bisa ditekan tinggal 2 % bila Anda jual
ke sesama pengguna yang juga kita fasilitasi melalui jual less 1%), hasil
bersih investasi ini masih di kisaran 19 % - 21 % - atau sekitar tiga kali
hasil bersih deposito.
Bila Anda mulai investasinya baru dalam 4
bulan terakhir, dipastikan Anda rugi karena Dinar mengalami trend penurunan
yang significant sejak September 2011. Yang menarik adalah bila dilihat sumber
dana yang Anda gunakan untuk investasi emas ini. Hasil bersih setahun terakhir
yang berada di kisaran 19%-21% tersebut diatas hanya berlaku bila dana yang
Anda pakai untuk membeli emas/Dinar adalah uang Anda sendiri.
Bila dana yang Anda gunakan untuk investasi
adalah uang bank atau uang pinjaman lainnya, maka hasil bersih yang 19%-21 %
akan nyaris habis karena ongkos modal yang Anda gunakan (biaya gadai misalnya)
berada di kisaran angka 18%. Hasil bersih yang hanya 1%- 3 % (setelah dipotong
ongkos modal), tidak cukup menarik untuk mengimbangi jerih payah dan sport
jantung Anda.
Itulah sebabnya melalui berbagai tulisan sejak
lebih dari dua tahun lalu, saya sudah mengingatkan agar masyarakat tidak
berspekulasi dengan membeli emas menggunakan dana pinjaman atau gadai. Kecuali
bila dana pinjaman atau gadai ini untuk kegiatan produktif riil (bukan dari naik
turunnya harga) yang menghasilkan nilai lebih besar dari ongkos dana-nya, atau
yang saya sebut Gold Based Capital.
Lantas bagaimana dengan tahun 2012 ?.
Parkiraan saya akan banyak factor yang bisa mendorong harga emas ke atas,
antara lain adalah pengaruh jangka panjang dari Quantitative Easing dalam
berbagai namanya selama krisis AS dan Eropa 2011. Yang juga bisa melejitkan
harga emas dunia 2012 adalah bila krisis Iran – AS yang hari-hari ini memanas
terus ter-eskalasi.
Tiga puluh tahun lalu, harga emas pernah
melonjak dari angka US$ 215/Ozt (Januari 1979) ke angka US$ 850/Ozt (Januari
1980) ketika terjadi ketegangan antara Iran dan Amerika pada krisis
penyanderaan 52 warga Amerika di Iran selama 444 hari dari tanggal 4 November
1979 s/d 20 Januari 1981.
Terlepas dari peluang naiknya harga emas dunia
di tahun 2012 tersebut, sekali lagi saya tidak merekomendasikan untuk
mendananinya dengan dana pinjaman, kecuali untuk kegiatan produktif. Sejalan
dengan tema sentral untuk produktif di tahun 2012 tersebut, maka resolusi saya
untuk 2012 adalah Get Real…! InsyaAllah.
0 komentar:
Posting Komentar